Dokter Berjilbab

Aaahhhh Sdh Ustadz, saya gak tahaaaannnn, Sofi hanya bisa memejamkan mata diperlakukan begitu oleh Ustadz Usman.

Tanpa ia inginkan, tangannya justru menekan kepala Ustadz Usman agar lebih dlm menekan ke vaginanya. Ia tampak puas dgn permainan oral sex yg dipraktekkan Ustadz Usman.

Mmmppphhhhhhh
Gmana Bu Dokter? Nikmat kan jilatan saya Ini belum seberapa lho, apalagi kalau Dokter mau dijilat pake kontol saya, lidah tua Ustadz Usman sepertinya masih begitu bertenaga untuk memberi kepuasan kepada Sofi. Pinggul Sofi pun ikut naik turun seperti meminta untuk terus diberi kenikmatan.

15 menit liang kenikmatanya dijilati, ternyata sdh cukup untuk membangkitkan birahi muda Dokter Sofi ke puncaknya yg tertinggi.

Ia pun menegang ketika Ustadz Usman memasukkan lidahnya ke dlm vagina Sofi dlmdlm. Sofi kembali menekan kepala Ustadz Usman, badannya melengkung ke depan, kemudian

Mmmpphhhhh, oooohhhhh, kamu gila ustaaaaaaddzzz !!

Sofi kembali merasakan orgasme yg kedua, kali ini dgn dibantu lidah Ustadz Usman. Tanpa merasa jijik, ustadz berusia 65 tahun itu pun langsung menghisap cairan vagina yg keluar dari tubuh Sofi. Ia pun sampai menjilati sisasisa cairan yg menetes di kiri dan kanan selangkangan dokter cantik yg lebih pantas sebagai anaknya tersebut.

Ustadz Usman membiarkan Sofi menikmati orgasmenya selama beberapa menit, sebelum akhirnya ia kembali merebahkan Sofi di atas sofa. Dua kali orgasme membuatnya jadi begitu lemas untuk melawan, dan lebih memilih untuk menikmati rangsangan demi rangsangan yg diberikan Ustadz Usman.

Melihat tubuh Sofi yg sedang terbaring, dgn bagian bawah tubuh yg terbuka, membuat gairah Ustadz Usman semakin meninggi saja. Berbeda dgn Sofi yg sdh 2 kali orgasme, Ustadz Usman sama sekali belum merasakan kenikmatan. Ia pun membuka celana panjang dan celana dlm yg ia kenakan hingga penisnya menjulang keluar.

Ahhh jerit Sofi ketika melihat kemaluan Ustadz Usman yg masih begitu besar di usia senjanya.

Sofi sering melihat penis saat ia menjalani studi di sekolah kedokteran, namun belum ada yg bentuknya besar dan dlm keadaan sangat tegang seperti ini. Karena itu Sofi pun tersadar dan hendak kabur dari Ustadz Usman.

Heitss Mau ke mana kamu Bu Dokter? Ternyata gerakan Sofi masih kalah cepat. Belum sempat ia kabur, Ustadz Usman telah terlebih dahulu merangkul pinggulnya dari belakang.

Ustadz Usman pun langsung menarik Sofi ke dlm dekapannya.

Ampuni Sofi, Ustadz. Sofi janji gak akan bilang siapasiapa. Kasihani Sofi yg masih gadis ini
Tenang saja, Cantiii. Saya gak akan menyakiti kamu koq. Saya cuma ingin bersenangsenang Ujar Ustadz Usman sambil menciumi leher Sofi yg masih berbalut jilbab.

Tangan Ustadz Usman pun masuk ke balik kaos lengan panjang Yg dikenakan Sofi dan mengusapusap sepasang gunung kenikmatan milik Sofi yg masih tertutup bra.

Ooohhh, Ooohhh, sdh Ustadz. Hentikaaaannn Oh Oh Oh larangan Sofi yg diselingi dgn desahan itu malah membuat nafsu Ustadz Usman semakin bergejolak. Ia pun makin mengencangkan remasannya pada payudara Sofi.
Kenyal sekali sih Buah dadamu Bu Dokter, pernah diremasremas sama pasien kamu gak? Ucapan Ustadz Usman semakin kotor saja, seiring nafsunya yg kian memuncak.

Sofi pun merasakan dorongan penis Ustadz Usman dari arah belakang pada pantatnya yg terbuka.

Ampun ustaaaaaaddzz, Ooohh Ooohh Sofi berteriak kencang ketika Ustadz Usman mengeluarkan payudaranya dari bra, dan memilinmilin putingnya. Hal itu membuat Sofi menggelinjang hebat.

Seakan sdh tak tahan untuk dipuaskan, Ustadz Usman kembali merebahkan Sofi di atas sofa dan merenggangkan selangkangannya. Vagina Sofi yg selalu terawat pun kembali terekspos di hadapan Ustadz Usman.

Indahnya gumam Ustadz Usman sambil menindih tubuh indah Sofi.

Dokter muda nan jelita itu pun hanya bisa pasrah ketika Ustadz Usman mulai mengarahkan penisnya ke bibir vaginanya. Ia tahu ini semua akan terjadi, walau ia masih ingin melepaskan diri dari situasi ini.

Ustaaaaddzzz Lirih Sofi sambil meneteskan air mata. Kesucian yg ia jaga selama ini, sebentar lagi akan pupus di ujung kemaluan seorang Ustadz yg selama ini ia hormati.

Tak peduli akan rintihan dan tangisan Sofi, Ustadz Usman mulai menggesekgesekkan penisnya di selangkangan Sofi. Kulup penisnya yg sdh disunat tampak menyundulnyundul belahan vagina yg merekah. Sofi merasakan rasa geli yg sangat, apalagi ketika ujung penis Ustadz Usman yg besar mulai menyelinap masuk ke dlm liang kesuciannya.

Sofi masih mencoba berontak, walau gagal. Ia menggoyangkan seluruh tubuhnya untuk menghindar, namun hal itu malah memudahkan penis Ustadz Usman untuk masuk lebih dlm, lebih dlm, dan lebih dlm lagi.

Aaarreggghhhh . Nikmatnyaaaaa desah Ustadz Usman ketika penisnya sdh terbenam di dlm kemaluan Sofi yg masih begitu sempit.

Ia lihat wajah dokter cantik itu, matanya terpejam, dan bibirnya sedikit terbuka. Tanpa ampun, Ustadz Usman kembali melimat bibir indah tersebut dgn penuh birahi.

Nikmat sekali vagina kamu, Bu Dokteeeerrr Bisik Ustadz Usman di selasela ciuman mesranya di bibir Dokter Sofi.

Sambil mendekap tubuh Dokter Sofi yg sintal, Ustadz Usman mulai menggerakgerakkan pinggulnya maju mundur. Ia mulai dgn begitu perlahan, agar gadis muda itu tdk merasa kesakitan. Ia tdk bisa membedakan apakah Sofi sedang merintih atau mendesah, karena bibir Sofi masih ia lumat. Lama kelamaan, gerakan tersebut makin cepat, dan terus makin cepat.

Sofi tak bisa menygkal kalau persetubuhan yg pertama dialaminya ini benarbenar nikmat. Kemaluannya seperti dibuat geli, dgn tersentuhnya seluruh syarafsyaraf sensitif di dalamnya. photomemek.com Rasa nikmat itu menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat jantungnya berdegup kencang, puting payudaranya mengeras, dan pinggulnya mulai bergerak seolah minta terus dipuaskan. Desahan demi desahan mulai keluar dari bibir manisnya, sebagai tanda kalau ia ikut menikmati persenggamaan ini, sekalipun hati kecilnya menolak.

Ia senang karena Dokter cantik tersebut kini sdh tunduk dan pasrah ia kuasai kemaluannya. Ia pun menggoyanggoyang kemaluannya dgn lebih liar, terkadang ia jg memutarmutar penisnya di dlm vagina Sofi.Benar kan, Cantik. Nikmat dientotin Ustadz seperti ini, hahaha Ustadz Usman masih sempat menertawai kekalahan Sofi dlm pertempuran birahi ini.

Hentikan, ustadz, aaahhh ah ahh, nikmat ustadz, tp hentikaaaann, Oooohhhh
Jadi lanjutkan atau hentikan neh? Tanya Ustadz Usman sambil terus menggenjot memek Sofi yg terus berdenyut.
Ini salah Ustadz, ini zina Tp nikmat, ooohhhhh Sofi mulai mengikuti irama pinggul Ustadz Usman, berusaha menuntaskan birahinya yg baru kali ini bisa dilepaskan.

Wajah cantiknya yg berbalut jilbab panjang sebenarnya terlihat begitu suci, namun Sofi malah menunjukkan ekspresi yg binal.

Saya bilang jg apa, Bu Dokter Neh, terima tusukan kontol saya, Ustadz Usman makin bersemangat saja menyetubuhi dokter muda tersebut. Tubuhnya yg masih ranum membuatnya jadi sasaran birahi yg begitu nikmat.

Ustadz Usman pun merasakan kalau birahinya sendiri jg akan meledak.

Sekarang ruang tamu tersebut hanya diisi suara desahan dan erangan dari 2 insan berbeda jenis kelamin dan berbeda usia. Yg satu adalah seorang Ustadz ahli agama yg terpandang, sedangkan yg satunya adalah dokter muda yg cantik, pintar, dan alim. Namun keduanya telah menyatu dlm sebuah pertarungan birahi yg penuh kenikmatan. Keduanya mengarungi perlayaran gairah yg terlarang hingga hampir mencapai puncaknya.

Ketika penisnya terasa akan meledak, Ustadz Usman pun menekan penisnya lebih dlm lagi. Sadar vaginanya akan dihujani air kenikmatan terlarang, Sofi pun kembali menggeliat,

jangan keluarkan di dlm Ustadz, aku mohoooonnn . Ooohhhh
Sdh jangan banyak omong, nikmati saja dokter cabul. Seru Ustadz Usman sambil menekan lebih dlm.

Tubuh Sofi ikut menegang, ia balas memeluk dan menjambak rambut Ustadz tua tersebut yg masih memakai baju koko. Birahinya jg ikut terpancing merasakan tubuh Ustadz Usman yg kian tegang. Ia rasakan penis Ustadz Usman semakin hangat, semakin membesar, daaaaannn .

Aaaaahhhhhh Ustadz Usman setengah berteriak ketika penisnya menyemburkan ribuan sperma ke dlm kemaluan Sofi yg sempit dan legit. Ia pun menanamkan penisnya sedalam mungkin agar lebih bisa menikmati kepuasan tersebut.

Sementara di bawahnya, tampak Sofi yg memalingkan muka, dan hanya pasrah ketika vaginanya dihujani mani oleh Ustadz Usman. Dlm hati ia pun ikut menikmatinya, bahkan ia jg ikut orgasme, walaupun tdk sehebat ketika orgasme pertama dan keduanya. Namun dokter muda itu tak ingin menunjukkannya pada Ustadz Usman.

Melihat itu, Ustadz Usman pun menarik kepala Sofi dan mencium bibir seksi dokter cantik tersebut. Pria tua itu melakukannya sambil tetap menanamkan penisnya di vagina Sofi, dan memuncratkan sisasisa spermanya. Ustadz Usman mulai membelitkan lidahnya ke lidah Sofi, serta menyelipkan tangannya untuk kembali meremasremas payudara Sofi.

Sofi pun jadi tdk tahan dibuatnya. Ia pun balas membelit lidah Ustadz Usman dan memeluk tubuh renta pria tua tersebut. Ia bahkan membelitkan kakinya ke pinggul Ustadz Usman. Sofi seperti lupa statusnya sebagai dokter muda yg suci.

Setelah puas dgn kenikmatan yg ia terima dari vagina Sofi, Ustadz Usman pun mengeluarkan penisnya. Terlihat cairan sperma yg bercampur darah keluar dari kemaluan dokter cantik tersebut.

Ternyata kamu benerbener perawan yah Bu Dokter. Pantes legit banget memeknya, ujar Ustadz Usman dgn muka mesum. Sofi hanya memejamkan mata, ia masih menikmati orgasme yg kembali melandanya.

Ustadz Usman pun berinisiatif untuk menggendong Sofi ke kamarnya. Ia pun membantu dokter cantik tersebut membersihkan diri di kamar mandi yg ada di dlm kamar, sambil keduanya akhirnya bermain cinta kembali di kamar mandi, dan kamar tidur Sofi. Beruntung, ayah dan ibu Sofi baru kembali pada sore hari, sehingga mereka berdua punya waktu cukup untuk membersihkan sisasisa pertarungan mereka.

Ketika Ustadz Usman telah pergi, barulah Sofi kembali ke kamar dan menyesali perbuatannya. Ia menyesal telah jatuh ke dlm dekapan Ustadz cabul tersebut. Ia menyesal telah belajar agama dan mengagumi ustadz tersebut, yg akhirnya malah merenggut keperawanannya. Ia menyesal dgn semua yg terjadi pada dirinya. Ia pun menangis hingga pipinya yg mulus dibanjiri air mata.

Sofi, ayo keluar. Makan dulu, ujar ibunda Sofi memanggil anaknya yg masih mengunci diri di dlm kamar.Namun jauh di dlm hatinya, ia tak bisa menampik kalau Ustadz Usman telah memberikan sensasi yg unik, sebuah kenikmatan yg belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kini, ia sdh terlanjur tak perawan, apakah itu artinya dia bisa merasakan kenikmatan serupa di lain waktu. Ahh, tp apa kata suamiku nanti jika tahu istrinya sdh tdk perawan. Memikirkan hal itu, Sofi kembali menangis. Ia mengurung diri dlm kamar, bahkan sampai orang tuanya tiba.

Sofi gak laper, Ummi. Ummi sama Abi makan aja duluan, jawab Sofi dari dlm kamar.
Baiklah, tp jangan lupa makan yah.
Ummi, ini siapa yg memindahkan madu perkasa abi? Tanya ayah Sofi begitu istrinya turun dari lantai atas.
Hmm, Ummi gak mindahin koq. Abi mungkin salah naro, teruz lupa.
Masa iya abi lupa, bener koq kemarin naruhnya ngga di sini. Kan kemarin abi taro di situ, terus abi ke kamar samperin ummi.
Samperin ummi, terus ngapain? Ujar ibunda Sofi dgn nakal.

Ia kemudian memeluk dan mencium bibir suaminya di dlm dapur tersebut. Mereka berdua tdk tahu kalau madu perkasa yg sedang mereka perbincangkan telah menimbulkan malapetaka bagi anak mereka sendiri.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,


KEMBALI 👈

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)