Nikmatnya Karyawan Toko Jilbab

Dan Gadis berjilbab itu pun semakin menggesekkan dadanya ke lenganku dan akhirnya aku beranikan diri untuk memegang dada Dita yang montok itu.

Gadis berjilbab itu tiba2 melihat padaku dan mata kami saling menatap.

Kulihat matanya sayu penuh birahi. Aku remas dadanya,

“Jangan mas..” rintih Dita pelan.

“Jangan sedikit Mas. . .” ucapnya kembali.

Namun aku tahu, itu hanya kata2 saja. Tubuhnya tidak benar2 berontak, dan tatapan matanya justru semakin sayu birahi. Kemudian aku terus meremas dada montoknya dari luar kaosnya yang ketat, dan perlahan ku beranikan diri untuk mencium bibirnya.

Beberapa saat, dibalas dengan ciuman pula oleh Gadis berjilbab itu. Akhirnya aku dan Dita terlibat dalam acara cium-ciuman yang sangat seru.

Jilbabnya sudah lusuh kuremasi. Lidah kami saling mejalar satu sama lain. Kemudian ku singkirkan kaos ketat lengan panjang Gadis berjilbab itu pelan2.

Setelah kaosnya tersingkir memperlihatkan BH yang menampung buas dada montoknya, kuciumi lagi wajah gadis cantik berjilbab itu serta ku bereskan lagi jilbabnya yang sedikit berantakan.

Aku benar2 terangsang dengan gadis2 yang memakai jilbab.

Langsung aku menciumi bibirnya dengan liar,

“Mmmhhh. . ..”,

dan dibalas dengan ganas pula oleh Gadis berjilbab itu. Kemudian Dita pun mendesah,

“Oohh.. shh.. shh. . . . . ”,

Dan kemudian aku buka kaitan BH Dita dan terpampang di depan mataku. Dengan gundukan gunung kembar berbentuk kerucut dengan puncaknya berwarna merah tua milik gadis berjilbab cantik yang ngeseks itu.

Langsung aku jilati dari pegunugan teletabis kembar tersebut terus menuju ke puncaknya.

“Aakhh.. okhh.. Mas.. shh.. jangann.. jangan Mas.. jangan.. jangan… “

“Jangan hentikan Mas..” Hanya kata itu yang keluar dari bibir Gadis berjilbab itu. Wah malu malu kucing nih cewe ngewe, padahal udah2 jelas2 dia mau kok.

Tak lama kemudian puncak gunung kembar itupun berubah menjadi keras mirip dengan permen lollipop semakin keras saja.

Selanjutnya habis menjelajah di puncak gunung,akupun turun sedikit menuju lembah dan tepat di atas pusar aku jilati and geranyangi kembali.

“Uhh. . . .aroma tubuhmu memang enak, , mmh.. slurpp”,
ucapku sambil menjilat dan menghisap-hisap tubuhnya.

“Ah…Sruuupt. . .Ahh.. shh.. ukhh.. ss..” desah Dita.

Kemudian aku mulai melorotkan sedikit celana panjang Dita kebawah dan membuka CD yang berwarna putih transparan.

Dan kemudian, aku langsung turun ke daerah selangkangan Dita. Posisinya sekarang tidur di atas ranjang dengan jilbab rapi masih dikenakan, namun buah dadanya sudah terpampang tanpa ditutupi apapun.

Dan kaki gadis berjilbab itu mengangkang dan aku duduk di bawah dan menjilati pangkal paha gadis berjilbab ituyang bernama Dita.

“Mmm.. mm.. slurpp.. mmh.. “

Dengan rakus aku jilati seluruh permukaan rambut di daerah Segitiga Bermuda tersebut di situ tumbuh dengan lebatnya rambut-rambut halus bagaikan kemucing .

Kujilati hingga rambut di situ basah semua, dan kemudian aku menuju ke bibir memeknya Dita. Kujilati bibir-bibir aduhai tersebut dengan ganasnya,

“Okhh.. akkhh…. Mas.. ahh..” desah Gadis berjilbab itu sambil mengangkat pinggulnya.

Kemudian kusingkap kedua bibir untuk mengetahui rahasia di dalam memeknya Dita. Dan terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di dalamnya dan kujilati dengan lidahku.

“Ohh…. Grrrrr…..Arrrggh, , , ,”, jerit Dita.

Gadis berjilbab sangat terangsang ketika aku jilati daging, yang biasa disebut klitoris. Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan tanganku ke dalamnya terasa ada yang menyedot jariku.

Dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke dalam kemaluan Dita dan terasa daging yang bergelombang-gelombang dan grinjil-grinjil di dalamnya. Mungkin ini yang disebut G-spot pikir aku.

Langsung saja aku obok-obok zona bahaya itu . Gadis berjilbab itu pun semakin tak terkendali.

“Aahh.. OOhhh, ,, ,, ,sshh.. ohkk.. uhh.. yess, Mas … ahkkh..” jerit Dita semakin nggak jelas.Ohh.. Mas.. shh.. akkhh..” jerit Gadis berjilbab.

Dan kemudian mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di dalamnya pun semakin basah oleh semburan air dari dalam memeknya.

Kemudian aku keluarkan tangan aku dari gigitan kemaluan nya dan menciumi Gadis berjilbab itu.

“Sudah nikmat belum Dit?” tanya aku.

Gadis berjilbab itu pun tersenyum. Wajah lugunya yang masih terbalut jilbab terlihat sangat puas.

Kemudian karena aku juga ingin dipuaskan, segera kuarahkan Dita duduk, aku langsung melepaskan celanaku dan duduk di sofa nya yang deket dengan ranjang nya itu, pelan aku tarik gadis berhijab itu mendekat sampai wajahnya berada dihadapan rudalku yang telah hormat dengan gagah dan perkasa.

“Ayo, Dit. . . tolong jilatin ..”

Dengan kataku menyemangati sambil sedikit menarik jilbab Dita agar wajahnya semakin mendekat ke Rudal aku.

Dan Dita pelan2 menjulurkan lidahnya, mulai menjilati Rudal ku. Gadis berjilbab itu aku tuntun menjilat kearah buah zakarku.

Dengan matanya yang sekali-kali melirik ke arahku, seolah ingin memastikan jilatannya memang memuaskan aku.

Kemudian Dita menjilati batangan ku yang 9 inchi menyusuri jejak urat-urat yang menonjol di area itu.

Aku mengocceh,

“Ahh.. ohh.. shh. . .damn. . .”,

saat Gadis berjilbab itu menjilati batang rudalku. Dita pun lalu mulai menjilati kepala rudal ku yang seperti helm SNI sambil memainkan lubangnya dengan lidah yang bergoyang-goyang di atasnya.

Rudal ku pun semakin tegang saja, dan kemudian Dita mulai memasukkan dan mengeluarkan kemaluanku di dalam mulut Gadis berjilbab itu dengan tegangan tinggi, sehingga dengan gerak reflek aku maju mundurkan kemaluan aku sambil memegangi Gadis itu yang masih berjilbab.

Setelah hampir 10 menitan berlalu, aku cukup merasa puas menggarap proyek yang dasyat dengan wajah dan mulut Dita, segera dengan sedikit kasar aku hempaskan gadis berjilbab itu kembali terlentang di ranjangnya .

Kemudian kuambil dan ku oleskan rudalku dengan tisu basah yagn super extra khasiatnya dan ketika ku oleskan di rudalku dita pun semakin tambah tercengang dengan pergerakan arudalku yang semakin membesar. 

Dita pun terlihat sudah pasrah, bahkan terlihat tidak sabar dengan tidur telentang dan kaki Gadis berjilbab yang mengangkang.

Kemudian kugesek2kan kepala rudalku untuk melumasinya sambil melontarkan pertanyaan kotor,

“Apakah kamu udah gak perawan ,?”

wajahnya yang merah padam karena birahi terlihat menatapku tajam, namun lalu mengangguk.

“Dasar.. . . .” kataku,

Langsung aku masukkan rudalku ke dalam memek Gadis berjilbab itu. Wah, dan ternyata masih seret juga nih lubangnya pikir aku.

Dan dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang aku ke dalam gigitan kemaluan Dita. Aku dorong keluar masuk kemaluanku ke dalam kemaluan Gadis berjilbab itu.

“Aahh.. Yessss…Argggh. . . .oohh.. shh.. akhhahh..Mhhhh….” desah Dita.

Dan semakin tak beraturan kemudian aku berhenti sejenak karena rudalku di dalam memek Gadis berjilbab itu dan memainkannya seperti orang sedang menahan air pipis.

“Ih.. kamu ganas ya .. Mas..”

Dan Dita ganti membalasnya dengan perlakuan seperti aku. Saat Dita melakukan hal tersebut, kemaluan Gadis berjilbab itu terasa menjepit-jepit seluruh batang rudal ku aku secara teratur, dan membuat aku tak bisa mengendalikan diri.

Kemudian aku genjot dan genjoootttt lagi memeknnya dan aku menggesekkan, sepertinya membuat sensasi tersendiri pada kemaluan Dita,

“Ahh.. ouuuchh.. Mas.. DAMN. . .”

“Jamur merang mu .. Mas. . .”

“Oohkss.. Ahhk.. Yes ahh.. ohkk..” jerit Dita.

Sambil menikmati jamur merang dan dia pun menggoyangkan pinggulnya semakin kuat dan berbunyi clipppook cliipuuuuk. . .

Saat aku memasuk-keluarkan kejantanan aku di dalam kewanitaan Gadis berjilbab itu yang makin basah. Setelah 15 menit kemudian Dita mendesah,

“Mas.. ouchh.. akuu.. mmaauu.. akh, muncraat. . ..”

Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari memek Dita membuat batang rudalku panas dan terasa ada yang menghisap-hisap kemaluanku yang membuat aku tak bisa mengendalikan diri.

Dan keluarlah cairan hangat dari rudalku di dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. Kami berdua pun lemas dalam kenikmatan.

Aku biarkan kemaluan aku di dalam kemaluan Dita sampai hilang hisapan-hisapan dari kemaluan Gadis berjilbab itu.

Kemudian ku keluarkan rudalku dan aku lepas kondom yang tadi aku pakai lalu aku berikan ke Dita.

“Nih, spermaku banyak kan ”, kata aku.

Gadis berjilbab itu pun tersenyum genit, dan pergi ke kamar mandi untuk membuang kondom tersebut. Kemudian kami pun tertidur dengan tubuh telanjang sampai keesokan harinya.

Pagi hari ketika gadis berjilbab itu bangun dan membersihkan diri, segera kuserbu dia dari belakang dan kembali memberi gadis semok berjilbab itu kenikmatan untuk kesekian kali.

Sangat sensasi dan nikmat sekali ternyata, seorang cewek berjilbab dengan berbagai pesona nya.. Sekian.


KEMBALI 👈

0 Response to "Nikmatnya Karyawan Toko Jilbab"

Posting Komentar