Nikmatnya Berhubungan Seks Dengan Wanita Berjilbab Longgar Rekan Kerja 3

“Auow..auow..auow.. ohhhh… ssssthh… auow..” kicaunya terus menerus. Tiada henti Akupun merasakan hal yang sama, karena pangkal penis terasa ditekan-tekan membuat orgasmeku cepat menghampiri, begitupun dengan Zafira. Gerakan dan teriakannya sudah tak terkendali sehingga secara bersamaan kamipun melenguh dan menjerit serta tubuh kaku dengan pikiran yang melayang-layang jauh ke atas dan akhirnya terhempas jatuh, hilang tenaga dan hilang keseimbangan. Tubuhku limbung karena kehilangan tenaga dan menahan beban tubuhnhya yang masih dalam posisi dipangkuanku. 

Aku hilang keseimbangan dan badan jatuh kedepan. Untunglah dibelakang Zafira adalah dinding kamar mandi sehingga kami tidak jatuh tersungku. “Ouwhhhhhhhh…. ahhhhhhhhhh… niceeeeeeee” kata Zafira sambil mencium lembut bibirku. Tersadarkanlah oleh siraman shower yang masih terus mengucurkan air dan membasahi tubuh kami berdua. selama kami bersetubuh di kamar mandi sambil berdiri ini. 

Akhirnya kami selesaikan mandi dan mengenakan pakaian. Dan seperti biasa dia mengenakan kembali jilbab lebar dan baju longgarnya. Kami keluar hotel untuk mencari makan sekitar jam 9.30 malam dan menemukan rumah makan sunda. Dan kami berduapun makan dengan lahap seperti orang yang sudah seminggu tidak makan. Setelah makan-makan kami jalan-jalan keliling kota Jatinangor menikmati suasana malam kota Jatinangor. Dan Kamipun kembali ke hotel sekitar jam 10.30 malam. Di dalam kamar sambil bermesraan Zafira bercerita bahwa sudah 3 bulan suaminya tak pulang karena alasan pekerjaan , sedangkan gairahnya semakin hari semakin menumpuk perlu penyaluran ditambah lagi dengan bacaan-bacaan cerita dewasa yang sering aku berikan padanya. 

Membuat libidonya tak tertahankan dan akhirnya ambrol. Disamping itu secara jujur Zafira mengakui bahwa akhir-akhir ini dia semakin sayang dan cinta padaku. Perasaan itu tidak bisa dia tolak dan terus datang padanya tanpa permisi. Sambil mengobrol kami saling membelai dan memeluk bahkan terkadang saling cium sehingga membuat berahi kami bangkit lagi. Dan pencarian kenikmatanpun berlangsung kembali berulang-ulang hingga dini hari yang membuat tulang-tulang kami serasa dilolosi dan kami tertidur sambil bertelanjang bulat tidak menghiraukan keadaan sekeliling kami. Kami tersentak bangun ketika adzan subuh terdengar berkumandang dan suara adzan itu benar-benar menyadar kami apa yang sebenarnya telah kami lakukan. 

Aku termenung teringat anak dan istriku sehingga timbul penyesalan dan perasaan dosa yang mendalam. Demikian pula Zafira. Dia menangis mengingat dosa yang kami lakukan. Kami terdiam cukup lama sampai akhirnya Zafira bangun dan mandi. Kemudian dia melakukan sembahyang dan dilanjutkan dengan berdoa memohon ampun atas dosa-dosa yang dilakukannya. Setelah itu dengan lirih dia berkata padaku. “Wan … mandi, sembahyang dan berdoalah kamu memohon ampunan atas dosa-dosa yang kita lakukan. Walaupun aku mencintaimu, tapi yang telah kita alkukan adalah suatu kesalahan besar…” ucapnya kepadaku. 

Kemudian kembali dia menangis menyesali dosa yang telah dilakukan. Hatikupun tergerak, dan aku pergi untuk mandi dan kemudian melaksanakan apa yang Zafira sarankan padaku. Sekitar jam 6.00 pagi. “ Sit… aku nggak akan kerja hari ini, aku ingin merenung di rumah, nanti aku akan menelepon ke kantor bahwa aku sakit…” ucapnya padaku. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya… “Aku mau pulang sekarang, kamu nggak perlu nganter, aku mau naik angkutan umum saja. Sambil dijalan nanti aku akan merenungi kesalahan yang kita lakukan…” ucapnya padaku. Kamipun keluar dari hotel, , Zafira berkata padaku pulang ke Bandung sedangkan aku kembali ke kantor. Setelah kejadian itu, 2 hari Zafira tidak masuk kantor. 

Dan pada saat dia masuk kantor dan berpapasan denganku. Pandangannya seolah memancarkan rasa malu dan bersalah. Aku jadi iba melihatnya. Saat itupun kami hanya saling diam tidak tahu harus mengatakan apa. Dua minggu setelah kejadian itu, nampaknya kekakuan kami sudah mencair dan kami bisa kembali mengobrol pada saat , Zafira berkata padaku menunggu jemputan, walaupun agak kaku. Sebulan setelah kejadian itu. Pada saat sedang menunggu jemputan, , Zafira berkata padaku menggamit lenganku sembari berkata “ Yuk kita ke ruang kerjamu “ ajakanya padaku ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu.!” 

Setelah di dalam ruang kerjaku, Fitria berkata… “ Sit…, kejadian di hotel saat itu sangat aku sesali….., Tapi… “ dia tidak melanjutkan kata-katanya. “ Tapi apa Fir ?” tanyaku heran. “ Selama seminggu aku tak bicara denganmu saat itu.., ternyata merupakan masa-masa penyiksaan bagi rasa dan hatiku…” uajrnya kepadaku “Emangnya kenapa ?”tanyaku penasaran. “Aku ingin bicara jujur padamu. Tapi kamu jangan mentertawakanku apalagi mengejekku setelah kamu tahu apa yang akan kusampaikan” “ iya deh .. aku janji ” jawabku mantap sambil memandangnya penuh tanda tanya didalam hati. “Sebenarnya aku telah lama memendam rasa sayang padamu, rasa sayang dan rindu bukan selayaknya terhadap seorang sahabat…, tapi lebih dari itu. Sudah lama aku berjuang untuk menepis perasaan ini, karena aku tahu yang aku rasakan ini adalah suatu yang salah dan tidak boleh dilakukan …tapi aku selalu kalah.. Tiap malam yang ada dalam benakku hanya dirimu… bukan bayangan suamiku yang jauh diseberang sana…” “Ohh Tuhan apa yang terjadi dengan diriku ini…?” kemudian terisak meneteskan air mata seolah sedang menahan beban yang sangat berat. Aku tertegun mendengar pengakuannya. Rupanya, Zafira berkata padaku merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan selama ini. “Jika ada di depanmu, aku selalu merasa tenang, damai dan bahagia, seperti remaja yang sedang jatuh cinta, Dan puncaknya adalah kesalahan yang kita lakukan saat itu. 

Aku benar-benar tidak dapat mengendalikan diriku. Aku benar-benar merasa malu pada diriku dan sangat menyesal. Tapi bila malam tiba, tetap hanya bayanganmu yang selalu ada dalam pikiranku. Aku benar-benar tidak mengerti. Bahkan pernah terbersit dalam pikiranku untuk rela menanggung semua dosa ini asal dilakukan denganmu, Bukankah itu merupakan suatu pikiran yang gila ?” tanyanya padaku yang sedang termangu mendengar penuturannya. Lalu akupun berkata padanya.. “Apa yang bisa kukatakan padamu Fir ?, Karena akupun merasakan hal yang sama dengan yang kamu rasakan. Akupun merasakan beban dosa ini. Mungkin karena kita selalu bersama sehingga rasa cinta ini semakin dalam sehingga bisa mengalahkan norma dan dosa sekalipun. 

Apalagi setelah kejadian itu. Walaupun timbul rasa penyesalan dan perasaan dosa yang mendalam, tapi pesonamu dan kebahagian yang kau berikan padaku telah membuat aku mabuk kepayang dan melupakan akal sehatku” Dan sambungku lagi “Kamu benar-benar spesial cara melakukan sexmu sungguh luar biasa….Hanya denganmu aku merasakan hal seperti saat it” ucapku padanya. “ Udah..udah … jangan kamu teruskan….” Zafira memotong ucapanku. “ Sumpah fir,.. kamu sungguh luar biasa. Aku jadi membayangkan betapa bahagianya suamimu karena selalu kau suguhkan suatu permainan yang tak terbandingkan kenikmatan dan kepuasannya..” ucapku. “Sudahlah Sit jangan merayu dan memulainya lagi…!” ucapnya kepadaku. Dan kamipun diam sejenak. Lalu , Zafira berkata padaku melanjutkan ucapannya.. “ Sebenarnya, ucapanmu tentang suamiku barangkali tidak sepenuhnya benar” “ Memangnya apa yang tidak benar fir ?”tanyaku. “Setiap kami berhubungan suami istri. 

Suamiku selalu melakukannya dengan biasa saja, tidak se-hot dirimu… Jangan GR lho !” ujarnya padaku. Aku tersenyum mendengarnya, lalu , Zafira berkata padaku melanjutkan lagi ucapannya “Walaupun dia selalu melakukan pemanasan sebelum coitus, Tapi nampaknya pemanasan itu sepertinya hanya untuk dirinya… dan belum pernah kami lakukan berulang-ulang dalam satu malam, Sedangkan kamu lain.. kamu begitu hot…ciuman bibirmu begitu memabukkan…dan yang kamu lakukan seolah-olah memberikan sepenuhnya kenikmatan padaku. Dan malam itu .. benar-benar hal yang paling gila yang pernah aku lakukan…aku sampai nggak bisa menghitung berapa kali kita main pada malam itu dan entah berapa puluh kali aku mengalami orgasme… Huhhh..” Kata-katanya membuat nafsuku bangkit mengalahkan rasa yang lain, lalu aku pegang pundaknya dan kuarahkan wajahku untuk menciumnya. Rupanya Zafirapun sudah terangsang dengan kata-kata yang dia ucapkan sendiri, sehingga matanya terpejam seolah-olah pasrah menerima ciumanku untuk menikmati apa yang aku lakukan padanya. 

Akhirnya bibirku mencium dan menghisap bibirnya dengan dalam sambil kupeluk erat tubuhnya. Fitriapun membalas ciumanku dengan ganas sehingga kami terlibat dengan adegan perciuman yang panjang dan menggairahkan. Tanganku sudah meremas-remas dengan penuh nafsu buahdadanya yang montok dari luar bajunya . Tangan Fitripun tidak diam dengan membuka kancing bajuku satu persatu. Dan setelah terbuka, bibir dan lidah Zafira dengan ganas menelusuri dagu, leher, seluruh permukaan dada hingga akhirnya mengulum-ngulum putting susuku yang kiri dan kanan secara bergantian dengan penuh kenikmatan dan membuatku melayang-layang tinggi entah kemana. Sambil menikmati apa yang dilakukan Zafira padaku, aku perhatikan seorang cewe berjilbab lebar dengan baju panjang yang longgar sedang asyik memberikan kenikmatan padaku.. 

Ohhh seksinya…..benar-benar suatu pemandangan yang penuh sensasi. Penisku sangat tegang dan menekan celana panjangku dengan keras sehingga membuat penisku kesakitan. Lalu tanganku membuka seleting celana panjang dan mengeluar penisku dari CD sehingga tampaklah penisku yang tegang nongol dari dalam celana panjangku. Zafira tersenyum lalu tangannya mulai mempermainkan penisku dengan cara meremas dan mengocok membuat aku semakin melambung.. “Fir di emut dong anuku..!!!” pintaku kepada Zafira. “ Maaf Sit, aku nggak biasa, Kuremas-remas aja yahh sit !” tawarnya. Akupun mengangguk memakluminya. 

Mungkin nanti jika sudah siap dia bersedia mengoral penisku. Tanganku yang masih mempermainkan buahdadanya, aku arahkan kebawah untuk menarik baju longgarnya keatas sehingga celana dalamnya terlihat dan aku susupkan tanganku ke balik cd-nya dan mulai mengorek-ngorek liang vagina Zafira yang sudah basah dilamuri oleh lendir berpasir yang khas milik Zafira dan terkadang aku permainkan klitorisnya. Tangan Zafira yang meremas penisku terdiam kaku dan Zafira mulai mengerang dangan erangan yang khas pula.. “Ouwhhhh… ouhhhh…Sit….. aku nggak tahan lagi” katanya sambil terbata-bata, dengan napas yang tersengal-sengal. 

Tubuhnya yang masih berpakaian lengkap aku balikkan tubuhnyamembelakangiku dan kusuruh dia memegang pinggir meja kerjaku sehingga dalam posisi yang nungging. Aku singkapkan baju panjangnya ke atas sampai sebatas pinggang dan kutarik cd-nya hingga lepas sehingga tampaklah pantat montok dan seksi serta putih mulus. Mulutku langsung menjilati seluruh permukaan pantatnya yang seksi sedangkan jari tengahku mengocok dan mengorek liang vaginanya. Hal ini membuat nafsu Zafira semakin menggila dan kenikmatan yang diterimanya semakin membuatnya melambung tinggi. “ Uhhhhhh..ahhhhhh… terus…Jangan berhenti sittt” 

Badannya menegang kaku dengan mencakar pinggir meja dan tak lama kemudian dia menjerit panjang. Pantatnya berkontraksi dan aku merasakan jari tengahku seperi dihisap-hisap oleh lobang yang berlendir pasir. Cukup lama jari tengahku merasakan hisapan itu sehingga akhirnya perlahan-lahan terhenti dan badannya lemas lunglai tidak kaku lagi. “ Ouhh Wan… kamu memang bisa membuat aku gila dan rela melakukan apa saja…” katanya dan lanjutnya “Ayo dong Wan… kita lanjutkan ke babak berikutnya supaya kenikmatan ini menjadi sempurna…” pintanya padaku. “ Luar biasa cewe berjilbab ini baru mengalami orgasme yang hebat saja, bukannya minta istirahat tapi malah minta nambah yang lain lagi.” kataku dalam hati. Lalu kuarahkan penisku ke vagina dan Zafira membantuku dengan tangan kanannya yang menuntun penisku ke arah lobang vaginanya. 

Dan blesss…. Penisku telah masuk menelusuri lobang berpasir milik Zafira yang nikmat luar biasa. Aku mulai mengocoknya perlahan, dan makin lama makin cepat. Zafira membantuku dengan memaju mundurkan pantatnya dan terkadang dia putar-putarkan pantatnya membuat penis seperti yang dipelintir. “ Uhhhhhh… ahhhhh … uhhhhh….” menahan nikmat. “ Buruan ayo Sit, jangan lama-lama dong” Katanya sambil bergerak semakin erotis. Jilbab dan baju panjangnya bergerak dengan cepat dan tak berpola, dan gerakan itu membuat kenikmatan yang kurasakan semakin hebat. “ Eghhhhh… ouwh..” erangku. “Uhhh…ahhhh… aku mau keluar Sit… keluarin bareng ya sittt” katanya terbata-bata dengan napas yang semakin memburu dan gerakan yang tak terkendali. Akupun sudah menuju puncak hingga akhirnya pantatku aku tekankan keras-keras kearah pantatnya sambil melenguh dan mendesis. ”Ooouwhhh..” Pantat Zafirapun menekan keras penisku dan tubuhnya menegang kaku dan menjerit. 

“ Uhhhh… ahhhh uhhhh….” Crot…crot…crot…“ spermaku terpancar deras tak terkendali membasahi rongga liang vagina Zafira dan disambut dengan kedutan-kedutan keras vagina berlendir pasir miliknya. Kamipun mendapatkan orgasme secara bersamaan. Hubungan yang sensasional antara aku yang masih berpakaian lengkap dengan Zafira yang masih mengenakan jilbab lebar dan baju longgar yang panjang. Akhirnya tubuh kami perlahan-lahan melemas dan Zafira berdiri kemudian berbalik padaku dan memelukku dengan erat sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan yang kami rasakan sambil berdiri. Kami berpelukan sambil berdiri cukup lama sampai semua kesadaran kami pulih kembali. Dan tak lamapun Zafira terisak. 

“Kenapa kamu fir?” Tanyaku. “ Ini yang aku takutkan sit…” Jawabnya. “Apa maksudmu ?” tanyaku lagi kepadanya. “ Setelah melakukan denganmu, aku selalu didera rasa bersalah dan dosa, tapi aku sepertinya tak sanggup untuk tidak melakukannya denganmu. 

Aku-aku benar-benar mencintaimu Sit ”Sahutnya lagi. Kemudian Zafira merapihkan pakaiannya dan kulihat jam telah menunjukkan pukul 3.30 sore. Kami lanjutkan pembicaraan dengan isi pembicaraan antara rasa sesal dan dosa tapi terkadang diselingi dengan bisikan-bisikan mesra. O

h.. suatu perselingkuhan yang sangat aneh kupikir. Tak lama kemudian teman Zafira datang menjemput dan dia pulang ke Bandung dengan temannya meninggalkan aku sendiri melamunkan perselingkuhan yang tak wajar ini. Perselingkuhanku terus berlanjut dan selalu diisi dengan persetubuhan yang penuh gairah dan bervariasi sehingga setiap persetubuhan selalu saja mendapatkan kesan kenikmatan yang tak sama dengan sebelumnya dan anehnya setiap selesai melakukan persetubuhan selalu diakhiri dengan tangis penyesalan dan dikejar rasa berdosa. Hingga suatu hari Zafira berkata padaku,… 

“ Sit, sebelumnya aku minta maaf padamu..” ujarnya kepadaku. 

“ kenapa pake minta maaf segala padaku ?” tanyaku. 

“ Aku sudah mengajukan pindah ke Bandung beberapa waktu yang lalu. Dan permohonanku dikabulkan. Mungkin minggu depan sudah tidak ada disini lagi “ katanya Aku terhenyak dan terdiam. “Mengapa diam ?” tanyanya padaku. “ 

Aaa…aaaa… aku… aku… “ akupun tak mampu berkata-kata. “ Ini adalah keputusan yang terbaik bagi kita Sit..” katanya…, lalu sambungnya “sebab mencintaimu adalah sesuatu yang salah dan yang kita lakukan selama inipun secara sadar kita akui itu adalah sesuatu yang sangat salah dan dosa besar. tapi kita tidak bisa menghindar dari rasa cinta ini bila kita selalu bertemu. 

Pasti kita akan selalu mengulangi perbuatan kita yang salah ini, Kuharap kamu bisa memahami hal ini…” Ucapnya dan aku hanya bisa terdiam. Berpisah dan tidak bertemu mungkin inilah yang terbaik untuk menghindari dosa dan menyelamatkan rumah tangga kita masing-masing. 

Seminggu kemudian Hingga suatu hari Zafira berkata padaku benar-benar pamitan pada seluruh rekan-rekan kerja kami di kantor dan sejak itu Aku tidak pernah bertemu dengannya. Pernah aku menghubunginya dikantornya yang baru dan kami mengobrol bagaikan dua orang sahabat. Dan dia selalu mengingatkan ku untuk jangan pernah lagi bermain api. Cukup dengannya saja kesalahan ini dilakukan. 

Dia tak pernah mau bila kuajak bertemu langsung. Begitulah akhir dari perselingkuhan yang di baluti degan nafsu sex yang amat sangat besar. Demikian kisah pengalaman sex pribadi dari seorang pegawai yang melakukan perselingkuhan dengan rekan kerja wanitanya yang berjilbab.


KEMBALI 👈

0 Response to "Nikmatnya Berhubungan Seks Dengan Wanita Berjilbab Longgar Rekan Kerja 3"

Posting Komentar